Global Entrepreneurship Monitor: Pengenalan
UNPAR melalui Pusat Studi UKM atau CoE of SME Development di bawah Lembaga Penelitian danPengabdian Masyarakat bergabung dengan konsorsium internasional Global Entrepreneurship Monitor (GEM) sejak tahun 2013. GEM merupakan jaringan kerja sama antar universitas dan lembaga penelitian dunia yang menjalankan program penilaian tahunan mengenai kegiatan kewirausahaan, khususnya mengenai aktivitas, perilaku dan aspirasi penduduk dewasa di negara tersebut.
GEM mengeksplorasi peran kewirausahaan dalam pertumbuhan ekonomi nasional, dan memiliki tujuan untuk mengukur karakteristik (persamaan dan perbedaan) aktivitas pengusaha diantara negara-negara, mencari faktor-faktor dominan para pengusaha di berbagai negara dan memberikan usulan kebijakan yang dapat mendukung peningkatan kewirausahaan di negara tersebut.
GEM Indonesia melakukan survei pada orang dewasa (Adult Population Survey) di 23 propinsi di Indonesia yang dipilih secara acak dari mereka yang berusia antara 18-64 tahun, baik yang tinggal di wilayah perkotaan maupun di pedesaan. Untuk melengkapi survei ini dilakukan juga National Expert Survey (NES) yang merupakan survei persepsional dari para ahli dan mereka yang berpengalaman dalam berbagai pilar nasional yang mendukung kewirausahaan.
Hasil penelitian GEM di Indonesia pada tahun 2013 dan 2014 menunjukkan bahwa penduduk Indonesia memiliki persepsi yang sangat positif mengenai kesempatan untuk berwirausaha. Secara umum, penduduk Indonesia juga menilai bahwa berwirausaha merupakan pilihan karir yang diinginkan dan menjadi wirausaha yang sukses merupakan status sosial yang baik. Selama dua tahun berturut-turut melakukan survei penilaian kewirausahaan ini, persepsi mengenai pilihan karir yang diinginkan dan status sosial dalam berwirausaha diakui oleh lebih dari 70% responden (Lihat Tabel 1 untuk datanya).
Tabel 1: Persepsi sosial masyarakat Indonesia mengenai berwirausaha
Persepsi
mengenai berwirausaha |
2013 |
2014 |
Persentase orang dewasa Indonesia yang
menganggap berwirausaha adalah karir yang diinginkan (%) |
71% |
73% |
Persentase orang dewasa Indonesia yang
melihat kesuksesan dalam berwirausaha merupakan status sosial yang baik |
80% |
78% |
Selain itu, hampir setengah dari orang dewasa di Indonesia melihat adanya kesempatan dalam berwirausaha, dimana di tahun 2013, 47% orang Indonesia melihat adanya kesempatan, dan di tahun 2014 angka hanya berubah sedikit menjadi 45%.
Namun, seperti berlaku di negara-negara lain, persepsi mengenai adanya kesempatan berwirausaha ternyata berbeda kondisi aktual dalam kewirausahaan. Dalam penilaian aktivitas kewirausahaan yang dimulai dari adanya intensi untuk berwirausaha hingga seseorang benar-benar terjun dalam dunia kewirausahaan, terdapat penurunan tingkat partisipasi dari penduduk Indonesia. Gambar 1 berikut ini menunjukkan tingkat partisipasi penduduk Indonesia pada aktivitas kewirausahaan dimulai dari keinginan (intensi) untuk berwirausaha (intentional entrepreneurs), pengusaha dini (nascent entrepreneurship), wirausaha baru (new business ownership), dan kewirausahaan yang sudah mapan (established entrepreuenurship). Data didasarkan pada data 2013 dan 2014, di mana elips berwarna biru menunjukkan tingkat partisipasi kewirausahaan di tahun 2013, dan elips berwarna hijau untuk tahun 2014.
Dari data dapat
dilihat bahwa, meskipun ada beberapa perubahan persentase partisipasi dalam
kewirausahaan, persentase partisipasi kewirausahaan secara aktual berada jauh
di bawah persepsi awal mengenai kewirausahaan.
Tingkat partisipasi kewirausahaan di Indonesia cenderung lebih tinggi dibandingkan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, namun tidak banyak berbeda dengan tingkat partisipasi kewirausahaan di Thailand. Juga perlu menjadi catatan bahwa partisipasi kewirausahaan ini mencakup kegiatan kewirausahaan yang bersifat informal maupun yang formal, dimana definisi formal di sini adalah wirausaha yang mendaftarkan usahanya sesuai peraturan ijin usaha di Indonesia. Hal ini juga merupakan karakteristik yang mirip dengan aktivitas kewirausahaan di Thailand.
Data lain dari penelitian USAid, lebih dari 40% usaha tidak mendaftarkan usahanya. Oleh karena itu, data partisipasi kewirausahaan di Indonesia terlihat sangat positif, meski jika digali lebih lanjut, maka partisipasi kewirausahaan untuk usaha yang terdaftar/formal akan lebih kecil dari angka di atas.
Tantangan dalam menjalankan usaha beraneka ragam, dan tantangan cenderung akan berkurang jika pilar-pilar pendukung kewirausahaan dapat berjalan dengan baik. Pilar kewirausahaan menurut GEM adalah kekuatan ekosistem kewirausahaan Indonesia. Penilaian mengenai kewirausahaan di Indonesia dilakukan melalui National Expert Survey (NES) atau survei yang dilakukan dengan menilai pendapat para ahli terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi sifat dan tingkat kewirausahaan di setiap sektor ekonomi.
GEM Indonesia sudah membukukan hasil penelitiannya dalam laporan Indonesia maupun berkontribusi dalam membuat laporan mengenai kewirausahaan di negara-negara ASEAN. Laporan nasional maupun regional terkait dengan Indonesia dapat diperoleh di gemconsortium.org maupun website LPPM UNPAR.
Hasil-hasil penelitian GEM diharapkan dapat semakin memajukan penelitian UNPAR terkait kegiatan kewirausahaan dan UKM. Selain itu, bergabungnya UNPAR dalam konsorsium GEM bertujuan secara lebih strategis untuk melakukan:
1. Penelitian kolaboratif dan
multi-disiplin. Data dan laporan GEM diharapkan dapat menjadi data awal yang
masih dapat dieksplorasi lebih lanjut untuk peningkatan kualitas penelitian
UNPAR.
2. Penelitian mahasiswa pascasarjana.
Data GEM merupkakan data yang komprehensif dan diharapkan dapat digunakan untuk
mendukung penelitian mahasiswa tahap lanjut terkait dengan kewirausahaan dan
inovasi.
3. Publikasi ilmiah. Data GEM masih
besar postensinya untuk diolah lebih lanjut dan dijadikan hasil untuk publikasi
ilmiah, baik seminar internasional, jurnal nasional, ataupun jurnal
internasional.
Data dan hasil penelitian GEM merupakan milik UNPAR, dan data ini diharapkan dapat digunakan untuk perkembangan keilmuan untuk kepentingan masyarakat luas dan untuk kebaikan bersama. Pertanyaan maupun kebutuhan akan akses data dan hasil penelitian GEM dapat ditujukan ke LPPM UNPAR (lppm@unpar.ac.id).
Catharina Badra Nawangpalupi (Ketua Tim GEM Indonesia)
Komentar
Posting Komentar